Survei Geologi Permukaan Bumi di Daerah Lapangan Belakang Gedung
Rektorat ITS Menggunakan Metode Geomagnet
|
Seni
Ramadhanti S, Dharma Arung Laby, Yoseph Wahyu Saputra Wisnu Wardana
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia Email: ramadhanti.seni12@mhs.physics.its.ac.id |
Abstrak—Telah dilakukan praktikum survei geologi permukaan bumi di
daerah lapangan belakang gedung rektorat ITS menggunakan metode geomagnet. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi permukaan bumi di daerah lapangan belakang
gedung rektorat ITS. Peralatan yang digunakan dalam
percobaan ini antara lain 1 set Proton Precession Magnetometer beserta
tongkatnya, kompas geologi, GPS, roll meter, dan stopwatch. Pengukuran magnetik
dilakukan pada lintasan ukur yang tersedia sebanyak 10 lintasan dengan interval
antar titik ukur 2 m dan jarak setiap lintasan 30 m. Survei geologi adalah
penyelidikan secara sistematis dan rinci atas struktur fisik batuan yang
membentuk lapisan paling atas dari kerak bumi. Metode magnetik merupakan
salah satu metode geofisika tertua yang mempelajari karakteristik medan magnet
bumi. Eksplorasi menggunakan metode magnetik, pada
dasarnya terdiri atas tiga tahap yaitu akuisisi data lapangan, processing, dan
interpretasi. Dari peta kontur yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa nilai anomali medan magnet daerah
penelitian dapat dibagi menjadi tiga kelompok anomali medan magnet, yaitu
anomali medan magnet rendah pada skala warna hitam, biru sampai warna biru muda
dengan nilai antara – 35000 nT sampai -10000 nT yang didominasi oleh
bangunan-bangunan. Anomali medan magnet sedang pada skala warna hijau sampai
warna kuning yaitu dengan nilai antara -5000 nT sampai 15000 nT yang didominasi
oleh kumpulan tumpukan besi, pipa besi dan besi besar. Dan anomali medan magnet
tinggi pada skala warna merah sampai warna ungu yaitu dengan nilai antara 20000
nT sampai 35000 nT yang didominasi oleh kumpulan paku bumi dan pot besar.
I. PENDAHULUAN
Metode Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari
tentang bumi dengan menggunakan pengukuran fisis pada atau di atas permukaan. Geofisika
juga mempelajari semua isi bumi baik yang terlihat maupun tidak terlihat
langsung oleh pengukuran sifat fisis dengan penyesuaian pada umumnya pada
permukaan. Metode geofisika sebagai pendeteksi perbedaan tentang
sifat fisis di dalam bumi. Kemagnetan, kepadatan, kekenyalan, dan tahanan jenis
adalah sifat fisis yang paling umum digunakan untuk mengukur penelitian yang
memungkinkan perbedaan di dalam bumi untuk ditafsirkan kaitannya dengan
struktur mengenai lapisan tanah, berat jenis batuan dan rembesan isi air, dan
mutu air [1].
Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua
kategori, yaitu metode pasif dan aktif. Metode geomagnet termasuk metode pasif yaitu metode yang dilakukan
dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Karena metode geomagnet
menggunakan medan magnet bumi sebagai medan alami dalam pengukurannya[2].
Magnetometer adalah
instrument geofisika yang digunakan untuk mengukur kekuatan medan magnet bumi.
Pengukuran medan magnet bumi ini memiliki beberapa tujuan diantaranya untuk
mengetahui lokasi deposit mineral, situs arkeologi, material di bawah tanah,
atau objek dibawah permukaan laut seperti kapal selam atau kapal karam dan lain
sebagainya. Proton Precession Magnetometer (gambar 1.1) merupakan salah satu
jenis dari magnetometer. Prinsip kerja Proton Procession Magnetometer adalah
dengan proton yang ada pada semua atom memintal atau berputar pada sumbu axis
yang sejajar dengan medan magnet Bumi. Terjadi perubahan kesejajaran, perputaran proton
berpresesi, dan putarannya semakin melambat. Komponen sensor pada proton
precession magnetometer adalah tabung silinder yang berisi cairan penuh atom
hidrogen yang dikelilingi oleh lilitan kabel. Cairan yang digunakan umumnya
terdiri dari air, kerosin, dan alkohol. Sensor tersebut dihubungkan dengan
kabel ke unit yang berisi sebuah power supply, sebuah saklar elektronik, sebuah
amplifier, dan sebuah pencatat frekuensi. Ketika saklar ditutup, arus DC
mengalir dari baterai ke lilitan, kemudian memproduksi kuat medan magnet dalam
silinder tersebut. Atom hidrogen (proton) yang berputar seperti dipol magnet,
menjadi sejajar dengan arah medan (sepanjang sumbu silinder). Daya listrik
kemudian memotong lilitan dengan membuka saklar. Karena medan magnet Bumi
menghasilkan torsi (tenaga putaran) pada putaran atom hidrogen, maka atom hidrogen
memulai presesi disekitar arah total medan Bumi. Presesi tersebut menunjukkan
medan magnet dalam berbagai waktu yang mana menginduksi sedikit arus AC pada
lilitan tersebut. Frekuensi pada arus AC memiliki persamaan dengan frekuensi
presesi atom tersebut. Karena frekuensi presesi berbanding dengan kuat medan
total dan karena konstanta perbandingan diketahui, maka kuat medan total dapat
ditetapkan dengan akurat[3].
Suseptibilitas magnetik adalah ukuran dasar
bagaimana sifat kemagnetansuatu bahan yang merupakan sifat magnet bahan yang
ditunjukkan dengan adanyarespon terhadap induksi medan magnet yang merupakan
rasio antara magnetisasidengan intensitas medan magnet. Dengan mengetahui nilai
suseptibilitas magnetik suatu
bahan, maka dapat diketahui sifat-sifat magnetik lain dari bahan tersebut. Salah satunya adalah bahan paramagnetik. Bahan
paramagnetik adalah bahan - bahan yang memiliki suseptibilitas magnetik Xm yang positif dan sangat kecil.
Karakteristik dari bahan yang bersifat
paramagnetik adalah memilikimomen magnetik permanen yang akan cenderung
menyearahkan diri sejajar dengan arah medan magnet dan harga suseptibilitas
magnetiknya berbandingterbalik dengan suhu T. Variasi dari nilai
susceptibilitas magnetik yang berbanding terbalik dengan suhu T adalah
merupakan hukum Curie. Koreksi pengukuran yang digunakan dalam metode geomagnet
yaitu diantaranya koreksi harian, koreksi IGRF dan koreksi ketinggian. Koreksi harian merupakan penyimpangan nilai medan magnetik bumi akibat
adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam satu hari. Waktu yang
dimaksudkan harus mengacu atau sesuai dengan waktu pengukuran data medan
magnetik di setiap titik lokasi (stasiun pengukuran) yang akan dikoreksi. Koreksi IGRF merupakan
koreksi dengan menghilangkan data nilai IGRF area tersebut dari data
pengukuran. Nilai IGRF tidak lain adalah nilai medan magnetiK utama[4].
Gambar 1.1. Proton Precession Magnetometer
II. METODE
Dalam praktikum geomagnet peralatan yang
digunakan antara lain 1 set Proton Precession Magnetometer beserta tongkatnya,
kompas geologi, GPS, roll meter, dan stopwatch. Pada praktikum ini menggunakan
10 line (gambar 2.1) dengan panjang 1 line adalah 30 m. Setiap line memiliki
panjang yang sama dan skala pengukuran yang digunakan adalah setiap 2 meter
diukur titik dalam setiap garisnya.
Adapun langkah-langkahnya yaitu peralatan
dipersiapkan, kemudian menentukan base station terlebih dahulu. Lalu diukur
koordinat base station menggunakan GPS dan medan magnet menggunakan PPM. Kompas
digunakan untuk menentukan arah mata angina. Selanjutnya mulai dibuat line no 1
dan kemudian diukur titik di setiap 2 meter pada line tersebut. Dan seterusnya sama pada setiap line sampai
line ke 10. Namun pada setiap waktu 5 menit, kembali ke base station untuk
mengukur medan magnetnya lagi dan dilanjutkan kembali mengukur titik yang
selanjutnya.
Gambar 2.1.
Garis-Garis Pengukuran
Dari
langkah-langkah yang telah disebutkan, akan lebih mudah dipahami apabila
ditampilkan dalam bentuk flow chart seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2.2 Flow Chart
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada percobaan
ini, telah didapatkan data berupa nilai medan magnet dan noise, serta koordinat
di setiap titik dan waktunya. Berikut data tersebut yang
ditampilkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 1 Data medan
magnet pada line 1
No.
Titik
|
Koordinat
|
Waktu
|
Noise
|
H
akhir
|
|
Lintang
|
Bujur
|
||||
BS
|
698177
|
9194792
|
13.56
|
23.762
|
|
1
|
698141
|
9194781
|
13.56
|
21.586
|
18314.3
|
2
|
698142
|
9194775
|
13.57
|
25.926
|
-16349.9
|
3
|
698145
|
9194775
|
13.58
|
8.266
|
-2209.5
|
4
|
698146
|
9194772
|
13.59
|
18.892
|
1060.7
|
5
|
698149
|
9194773
|
14.00
|
7.842
|
21334.6
|
BS
|
698177
|
9194792
|
14.06
|
24.093
|
|
6
|
698144
|
9194760
|
14.06
|
7.902
|
3753.1
|
7
|
698148
|
9194770
|
14.06
|
23.162
|
-10361.9
|
8
|
698147
|
9194767
|
14.07
|
19.1645
|
13418.9
|
9
|
698146
|
9194764
|
14.07
|
20.005
|
16306.3
|
10
|
698145
|
9194761
|
14.08
|
22.9985
|
24852.3
|
11
|
698143
|
9194757
|
14.09
|
19.2245
|
9017.5
|
12
|
698142
|
9194754
|
14.10
|
19.0145
|
12605.9
|
13
|
698152
|
9194760
|
14.10
|
21.8245
|
18807.9
|
BS
|
698177
|
9194792
|
14.11
|
21.2645
|
|
14
|
698156
|
9194760
|
14.12
|
23.8805
|
-10523.2
|
15
|
698153
|
9194755
|
14.13
|
22.2705
|
-22951.8
|
16
|
698135
|
9194772
|
14.14
|
19.7805
|
12773.4
|
Tabel 2 Data medan
magnet pada line 2
No.
Titik
|
Koordinat
|
Waktu
|
Noise
|
H
akhir
|
|
Lintang
|
Bujur
|
||||
BS
|
698177
|
9194792
|
14.22
|
19.0105
|
|
17
|
698179
|
9194775
|
14.23
|
17.4505
|
-14391.3
|
18
|
698175
|
9194776
|
14.24
|
21.6205
|
-10357.3
|
19
|
698175
|
9194773
|
14.24
|
18.9005
|
-11559.7
|
20
|
698175
|
9194771
|
14.25
|
16.8505
|
-9572.3
|
21
|
698172
|
9194771
|
14.25
|
25.0205
|
40025.3
|
22
|
698169
|
9194776
|
14.26
|
19.7205
|
16770.9
|
BS
|
698177
|
9194792
|
14.28
|
18.9205
|
|
23
|
698169
|
9194770
|
14.28
|
19.6505
|
-28735.2
|
24
|
698169
|
9194765
|
14.28
|
16.8085
|
-29264.8
|
25
|
698169
|
9194768
|
14.28
|
18.9885
|
-25198.6
|
26
|
698168
|
9194763
|
14.29
|
17.7205
|
-29067
|
27
|
698166
|
9194762
|
14.30
|
18.5615
|
-25940.8
|
28
|
698161
|
9194763
|
14.30
|
17.5915
|
797.8
|
29
|
698159
|
9194764
|
14.31
|
18.8915
|
-28090.8
|
30
|
698158
|
9194758
|
14.31
|
19.9115
|
-28144.4
|
31
|
698157
|
9194756
|
14.31
|
19.9185
|
-27653.2
|
Tabel 3 Data medan
magnet pada line 3
No.
Titik
|
Koordinat
|
Waktu
|
Noise
|
H
akhir
|
|
Lintang
|
Bujur
|
||||
32
|
698154
|
9194755
|
14.32
|
17.47
|
-28993.4
|
BS
|
698177
|
9194792
|
14.33
|
19.74
|
|
33
|
698157
|
9194762
|
14.34
|
20.9
|
-22754.1
|
34
|
698156
|
9194764
|
14.35
|
19.197
|
-28359.7
|
35
|
698155
|
9194765
|
14.35
|
18.7603
|
-28519.7
|
36
|
698153
|
9194766
|
14.35
|
18.7988
|
-29715.9
|
37
|
698151
|
9194766
|
14.36
|
22.1318
|
-21933.7
|
38
|
698150
|
9194767
|
14.36
|
19.4518
|
-25559.1
|
39
|
698149
|
9194768
|
14.36
|
19.2415
|
-25297.5
|
BS
|
698177
|
9194792
|
14.38
|
21.74
|
|
40
|
698148
|
9194770
|
14.38
|
17.5741
|
1497
|
41
|
698146
|
9194770
|
14.39
|
20.0351
|
8447.4
|
42
|
698148
|
9194775
|
14.39
|
19.3253
|
8071.6
|
43
|
698145
|
9194777
|
14.40
|
19.8223
|
7266.8
|
44
|
698143
|
9194778
|
14.40
|
19.116
|
5539.6
|
45
|
698145
|
9194777
|
14.41
|
19.616
|
8363.2
|
46
|
698148
|
9194770
|
14.41
|
19.495
|
5806.4
|
Tabel 4 Data medan
magnet pada line 4
No.
Titik
|
Koordinat
|
Waktu
|
Noise
|
H
akhir
|
|
Lintang
|
Bujur
|
||||
BS
|
698177
|
9194792
|
14.46
|
19.40
|
|
47
|
698145
|
9194779
|
14.48
|
18.804
|
4135.2
|
48
|
698169
|
9194771
|
14.48
|
18.474
|
5182.4
|
49
|
698169
|
9194775
|
14.49
|
36.509
|
-5070
|
50
|
698159
|
9194779
|
14.49
|
18.845
|
4613.6
|
51
|
698157
|
9194783
|
14.49
|
19.582
|
-27421
|
52
|
698156
|
9194783
|
14.50
|
18.348
|
3950.6
|
BS
|
698177
|
9194792
|
14.51
|
19.69
|
|
53
|
698157
|
9194781
|
14.51
|
19.0015
|
-28525.1
|
54
|
698157
|
9194783
|
14.52
|
19.131
|
2030.3
|
55
|
698157
|
9194782
|
14.52
|
16.715
|
1611.5
|
56
|
698157
|
9194784
|
14.53
|
16.284
|
2289.1
|
57
|
698156
|
9194787
|
14.53
|
17.804
|
2089.5
|
58
|
698154
|
9194789
|
14.53
|
19.276
|
1553.7
|
59
|
698151
|
9194791
|
14.53
|
40.826
|
-5633.3
|
60
|
698150
|
9194792
|
14.53
|
52.916
|
-4451.9
|
61
|
698149
|
9194792
|
14.54
|
155.96
|
-298.3
|
Tabel 5 Data medan
magnet pada line 5
No.
Titik
|
Koordinat
|
Waktu
|
Noise
|
H
akhir
|
|
Lintang
|
Bujur
|
||||
BS
|
698177
|
9194792
|
14.55
|
20.49
|
|
62
|
698148
|
9194793
|
14.56
|
17.5781
|
2043.2
|
63
|
698175
|
9194774
|
14.57
|
18.8331
|
2973.8
|
64
|
698173
|
9194777
|
14.57
|
32.2481
|
-5703.6
|
65
|
698172
|
9194778
|
14.58
|
20.316
|
2689.6
|
66
|
698169
|
9194781
|
14.59
|
31.225
|
-6350.6
|
BS
|
698177
|
9194792
|
15.00
|
18.64
|
|
67
|
698167
|
9194784
|
15.00
|
18.875
|
1792.2
|
68
|
698163
|
9194787
|
15.00
|
19.243
|
2544
|
69
|
698162
|
9194788
|
15.01
|
18.799
|
2541
|
70
|
698161
|
9194788
|
15.01
|
21.7356
|
-17722
|
71
|
698158
|
9194786
|
15.01
|
19.472
|
1926.8
|
72
|
698160
|
9194790
|
15.02
|
19.53
|
2847.8
|
73
|
698157
|
9194790
|
15.02
|
19.443
|
3424.4
|
74
|
698156
|
9194791
|
15.03
|
19.049
|
3541.4
|
Tabel 6 Data medan
magnet pada line 6
No.
Titik
|
Koordinat
|
Waktu
|
Noise
|
H
akhir
|
|
Lintang
|
Bujur
|
||||
BS
|
698177
|
9194792
|
15.04
|
18.76
|
|
75
|
698153
|
9194795
|
15.05
|
19.6415
|
-25756.1
|
76
|
698152
|
9194789
|
15.05
|
19.3495
|
-29393.9
|
77
|
698151
|
9194788
|
15.06
|
18.6255
|
771.3
|
78
|
698148
|
9194788
|
15.06
|
19.5055
|
-27319.3
|
79
|
698148
|
9194793
|
15.07
|
18.4465
|
-27765.3
|
80
|
698146
|
9194786
|
15.07
|
19.945
|
-29052.7
|
81
|
698145
|
9194784
|
15.07
|
39.7505
|
-6175.1
|
82
|
698145
|
9194783
|
15.08
|
30.9665
|
-24013.7
|
83
|
698144
|
9194779
|
15.08
|
25.0605
|
-11922.9
|
84
|
698145
|
9194779
|
15.09
|
70.9119
|
-3166.3
|
BS
|
698177
|
9194792
|
15.15
|
19.26
|
|
85
|
698142
|
9194776
|
15.16
|
19.761
|
-22060.9
|
86
|
698139
|
9194776
|
15.17
|
20.971
|
-25765.7
|
87
|
698138
|
9194776
|
15.17
|
23.005
|
-16123.5
|
88
|
698137
|
9194773
|
15.18
|
21.3005
|
-16325.7
|
Tabel 7 Data medan
magnet pada line 7
No.
Titik
|
Koordinat
|
Waktu
|
Noise
|
H
akhir
|
|
Lintang
|
Bujur
|
||||
89
|
698135
|
9194772
|
15.18
|
41.803
|
-5696.7
|
90
|
698139
|
9194775
|
15.19
|
17.053
|
1358.9
|
91
|
698137
|
9194774
|
15.19
|
19.217
|
-22389.9
|
BS
|
698177
|
9194792
|
15.20
|
20.31
|
|
92
|
698136
|
9194776
|
15.21
|
20.0027
|
-25099.9
|
93
|
698138
|
9194776
|
15.21
|
19.5497
|
3837.1
|
94
|
698141
|
9194777
|
15.21
|
32.887
|
-5507.5
|
95
|
698145
|
9194774
|
15.22
|
18.4657
|
2669.1
|
96
|
698148
|
9194773
|
15.23
|
18.0327
|
2511.3
|
97
|
698150
|
9194773
|
15.23
|
19.3527
|
2889.3
|
BS
|
698177
|
9194792
|
15.25
|
18.15
|
|
98
|
698154
|
9194770
|
15.25
|
19.7629
|
-25200.9
|
99
|
698155
|
9194771
|
15.26
|
18.61579
|
1783.5
|
100
|
698165
|
9194773
|
15.27
|
19.59
|
-25187.7
|
101
|
698164
|
9194774
|
15.28
|
18.77959
|
-23837.9
|
102
|
698166
|
9194773
|
15.28
|
19.18399
|
1417.7
|
103
|
698168
|
9194773
|
15.29
|
20.29099
|
-25780.7
|
104
|
698171
|
9194773
|
15.29
|
20.64099
|
-27494.9
|
105
|
698173
|
9194773
|
15.29
|
19.29799
|
-27357.3
|
106
|
698175
|
9194773
|
15.29
|
8.12439
|
13500.5
|
Tabel 8 Data medan
magnet pada line 8
No.
Titik
|
Koordinat
|
Waktu
|
Noise
|
H
akhir
|
|
Lintang
|
Bujur
|
||||
BS
|
698177
|
9194792
|
15.30
|
19.17
|
|
107
|
698152
|
9194795
|
15.31
|
29.44039
|
-7506.3
|
108
|
698154
|
9194791
|
15.32
|
34.22039
|
-6269.3
|
109
|
698154
|
9194787
|
15.32
|
39.76739
|
-6079.1
|
110
|
698154
|
9194786
|
15.33
|
18.06739
|
-25978.1
|
111
|
698154
|
9194783
|
15.33
|
19.49039
|
2169.1
|
112
|
698154
|
9194782
|
15.33
|
18.8023
|
-28580.5
|
113
|
698156
|
9194776
|
15.34
|
31.4173
|
-7305.3
|
114
|
698154
|
9194776
|
15.34
|
20.66439
|
-27604.9
|
115
|
698152
|
9194776
|
15.35
|
18.75739
|
-28575.9
|
BS
|
698177
|
9194792
|
15.36
|
20.91
|
|
116
|
698151
|
9194775
|
15.37
|
46.52539
|
-2687.9
|
117
|
698151
|
9194771
|
15.38
|
17.44139
|
3117.3
|
118
|
698150
|
9194770
|
15.38
|
20.40739
|
7034.7
|
119
|
698149
|
9194764
|
15.39
|
21.14134
|
3790.1
|
120
|
698151
|
9194762
|
15.39
|
27.39839
|
-5293.7
|
121
|
698151
|
9194760
|
15.40
|
18.80139
|
4002.3
|
122
|
698151
|
9194759
|
15.40
|
18.28139
|
5611.7
|
123
|
698151
|
9194756
|
15.40
|
21.3586
|
-26939.1
|
124
|
698151
|
9194750
|
15.40
|
19.02746
|
5459.9
|
Tabel 9 Data medan
magnet pada line 9
No.
Titik
|
Koordinat
|
Waktu
|
Noise
|
H
akhir
|
|
Lintang
|
Bujur
|
||||
BS
|
698177
|
9194792
|
15.41
|
18.97
|
|
125
|
698165
|
9194780
|
15.43
|
20.89946
|
6487.5
|
126
|
698163
|
9194779
|
15.43
|
19.68546
|
4966.9
|
127
|
698162
|
9194778
|
15.43
|
19.98186
|
7758.9
|
128
|
698161
|
9194777
|
15.43
|
19.04786
|
6400.5
|
129
|
698158
|
9194774
|
15.44
|
18.02786
|
4469.7
|
130
|
698155
|
9194773
|
15.44
|
18.7286
|
3309.5
|
131
|
698154
|
9194772
|
15.45
|
19.67486
|
7126.7
|
132
|
698151
|
9194770
|
15.45
|
18.71786
|
3719.7
|
133
|
698148
|
9194767
|
15.45
|
17.1186
|
5384.7
|
134
|
698148
|
9194766
|
15.46
|
18.54731
|
3861.3
|
135
|
698148
|
9194765
|
15.47
|
21.11086
|
-25218.5
|
BS
|
698177
|
9194792
|
15.48
|
19.19
|
|
136
|
698147
|
9194764
|
15.48
|
33.40186
|
-7895.20
|
Tabel 10 Data medan
magnet pada line 10
No.
Titik
|
Koordinat
|
Waktu
|
Noise
|
H
akhir
|
|
Lintang
|
Bujur
|
||||
137
|
698157
|
9194785
|
15.49
|
18.68386
|
-27993.2
|
138
|
698156
|
9194785
|
15.49
|
20.15786
|
-26781.6
|
139
|
698153
|
9194784
|
15.49
|
83.28386
|
-4089.4
|
140
|
698152
|
9194783
|
15.50
|
18.89186
|
-28850
|
141
|
698148
|
9194779
|
15.50
|
28.70486
|
-7592.6
|
142
|
698149
|
9194779
|
15.51
|
18.985
|
-25273.4
|
143
|
698148
|
9194777
|
15.51
|
18.43016
|
-25770
|
144
|
698145
|
9194774
|
15.51
|
17.52216
|
-29090.6
|
145
|
698140
|
9194772
|
15.52
|
19.67216
|
-20866
|
146
|
698141
|
9194773
|
15.52
|
18.54816
|
845.4
|
147
|
698139
|
9194772
|
15.53
|
18.87816
|
-28809.4
|
148
|
698137
|
9194770
|
15.53
|
19.0966
|
-1803.4
|
Metode magnetik merupakan salah satu
metode geofisika tertua yang mempelajari karakteristik medan magnet bumi. Sejak
lebih dari tiga abad yang lalu telah diketahui bahwa bumi merupakan magnet yang
besar. Bentuk bumi sendiri tidak benar-benar bulat dan material penyusunnya pun
tidak homogen, hal ini mengakibatkan perubahan-perubahan pada lintasan garis
gaya magnet. Penyimpangan inilah yang disebut anomali geomagnet. Metode
magnetik mendasari survei geofisika dalam pencarian jebakan mineral dan
struktur bawah permukaan bumi secara signifikan. Eksplorasi menggunakan
metode magnetik, pada dasarnya terdiri atas tiga tahap yaitu akuisisi data
lapangan, processing, dan interpretasi. Setiap
tahap terdiri dari beberapa perlakuan atau kegiatan. Pada tahap akuisisi,
dilakukan penentuan titik pengamatan dan pengukuran dengan satu atau dua alat.
Untuk koreksi data pengukuran dilakukan pada tahap processing. Koreksi pada
metode magnetik terdiri atas koreksi harian (diurnal), koreksi
IGRF, koreksi ketinggian, koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya. Sedangkan
untuk interpretasi dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software
diperoleh peta anomali magnetik.
Metode ini didasarkan pada perbedaan tingkat
magnetisasi suatu batuan yang diinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi
sebagai akibat adanya perbedaan sifat kemagnetan suatu material. Kemampuan
untuk termagnetisasi tergantung dari suseptibilitas magnetik masing-masing
batuan. Harga suseptibilitas ini sangat penting di dalam pencarian benda
anomali karena sifat yang khas untuk setiap jenis mineral atau mineral logam.
Harganya akan semakin besar bila jumlah kandungan mineral magnetik pada batuan
semakin banyak. Pengukuran
magnetik dilakukan pada lintasan ukur yang tersedia sebanyak 10 lintasan dengan
interval antar titik ukur 2 m dan jarak setiap lintasan 30 m. Batuan dengan
kandungan mineral-mineral tertentu dapat dikenali dengan baik dalam eksplorasi
geomagnet yang dimunculkan sebagai anomali yang diperoleh merupakan hasil
distorsi pada medan magnetik yang diakibatkan oleh material magnetik kerak bumi
atau mungkin juga bagian atas mantel.
Medan magnet utama bumi berubah terhadap waktu.
Untuk menyeragamkan nilai-nilai medan utama magnet bumi, dibuat standar nilai
yang disebut International Geomagnetics Reference Field (IGRF) yang
diperbaharui setiap 5 tahun sekali. Nilai-nilai IGRF tersebut diperoleh dari
hasil pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitar 1 juta km2 yang dilakukan
dalam waktu satu tahun. Pada percobaan ini daerah yang diukur adalah lapangan
belakang gedung rektorat.nilai IGRFnya adalah 44578 nT. Pada dasarnya nilai
IGRF merupakan nilai kuat medan magnetik utama bumi (H0). Nilai IGRF
termasuk nilai yang ikut terukur pada saat kita melakukan pengukuran medan
magnetik di permukaan bumi, yang merupakan komponen paling besar dalam survei
geomagnetik, sehingga perlu dilakukan koreksi untuk menghilangkannya. Koreksi
nilai IGRF terhadap data medan magnetik hasil pengukuran dilakukan karena nilai
yang menjadi terget survei magnetik adalan anomali medan magnetik (ΔHr0).
Secara umum interpretasi data geomagnetik terbagi menjadi dua, yaitu
interpretasi kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi kualitatif didasarkan
pada pola kontur anomali medan magnetik yang bersumber dari distribusi
benda-benda termagnetisasi atau struktur geologi bawah permukaan bumi.
Selanjutnya pola anomali medan magnetik yang dihasilkan ditafsirkan berdasarkan
informasi geologi setempat dalam bentuk distribusi benda magnetik atau struktur
geologi, yang dijadikan dasar pendugaan terhadap keadaan geologi yang
sebenarnya.
Interpretasi kuantitatif bertujuan untuk menentukan bentuk atau model dan
kedalaman benda anomali atau strukutr geologi melalui pemodelan matematis.
Untuk melakukan interpretasi kuantitatif, ada beberapa cara dimana antara satu
dengan lainnya mungkin berbeda, tergantung dari bentuk anomali yang diperoleh,
sasaran yang dicapai dan ketelitian hasil pengukuran. Beberapa pemodelan yang biasa
digunakan yaitu pemodelan dua setengah dimensi dan pemodelan tiga dimensi.
Hasil pengolahan data geomagnet yang diperoleh akan dianalisis lebih
lanjut menggunakan software surfer dan magpick. Berikut ini adalah hasil
interpretasi data yaitu berupa peta kontur anomali medan magnetik yang
bersumber dari struktur geologi permukaan bumi di daerah lapangan belakang
gedung rektorat ITS, sebagai berikut:
Gambar 3.1
Peta Kontur Anomali Medan Magnet
Pada gambar
3.1 sumbu x menyatakan lintang yaitu lintang selatan dan sumbu y menyatakan
bujur yaitu bujur timur. Data telah dalam bentuk UTM.
Nilai anomali
medan magnet daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga kelompok anomali medan
magnet, yaitu anomali medan magnet rendah pada skala warna hitam, biru sampai
warna biru muda dengan nilai antara – 35000 nT sampai -10000 nT. Anomali medan
magnet sedang pada skala warna hijau sampai warna kuning yaitu dengan nilai
antara -5000 nT sampai 15000 nT. Anomali medan magnet tinggi pada skala warna merah
sampai warna ungu yaitu dengan nilai antara 20000 nT sampai 35000 nT. Berdasarkan
tiga kelompok nilai anomali medan magnet daerah penelitian didominasi oleh
nilai anomali medan magnet rendah dan sedang yang tersebar ditengah daerah
penelitian yang membujur dari utara ke selatan dan hampir tersebar di bagian
barat dan timur. Sedangkan anomali medan magnet tinggi berada di sebelah barat
daya, timur, dan tengah daerah penelitian.
Dari peta
kontur anomali medan magnet, jika dibuat gambar permukaannya adalah tampak
seperti gambar dibawah ini:
Gambar 3.2
Surface Topografi
Bila
dibandingkan dengan gambar rangkaian saat melakukan pengukuran, pada gambar
dibawah ini telah dicatat anomali medan magnet yang ditemui saat melakukan
pengukuran yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.3
rangkaian pengukuran disertai anomali medan magnet yang terlihat
Dengan
demikian dapat diketahui anomali medan magnet tinggi itu didominasi oleh kumpulan
paku bumi dan pot besar. Anomali medan magnet sedang didominasi oleh kumpulan
tumpukan besi, pipa besi dan besi besar. Dan anomali medan magnet rendah
didominasi oleh bangunan-bangunan.
Setelah
didapatkan peta kontur anomali medan magnetiknya, selanjutnya digunakan
software magpick untuk mendapatkan upward kontinuitasnya. Gambarnya adalah
sebagai berikut:
Gambar
3.4 Upward kontinuitas
Pengangkatan
ke atas atau upward continuation merupakan proses transformasi data medan
potensial dari suatu bidang datar ke bidang datar lainnya yang lebih tinggi.
Pada pengolahan data geomagnetik, proses ini dapat berfungsi sebagai filter
tapis rendah, yaitu unutk menghilangkan suatu mereduksi efek magnetik lokal
yang berasal dari berbagai sumber benda magnetik yang tersebar di permukaan
topografi yang tidak terkait dengan survei. Proses pengangkatan tidak boleh
terlalu tinggi, karena ini dapat mereduksi anomali magnetik lokal yang
bersumber dari benda magnetik atau struktur geologi yang menjadi target survei
magnetik ini.
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
Dari praktikum metode
geomagnet yang
telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai anomali medan magnet daerah
penelitian dapat dibagi menjadi tiga kelompok anomali medan magnet, yaitu
anomali medan magnet rendah pada skala warna hitam, biru sampai warna biru muda
dengan nilai antara – 35000 nT sampai -10000 nT yang didominasi oleh
bangunan-bangunan. Anomali medan magnet sedang pada skala warna hijau sampai
warna kuning yaitu dengan nilai antara -5000 nT sampai 15000 nT yang didominasi
oleh kumpulan tumpukan besi, pipa besi dan besi besar. Dan anomali medan magnet
tinggi pada skala warna merah sampai warna ungu yaitu dengan nilai antara 20000
nT sampai 35000 nT yang didominasi oleh kumpulan paku bumi dan pot besar.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dharma Arung Laby dan Yoseph Wahyu Saputra Wisnu Wardana selaku asisten,
rekan-rekan praktikum dan semua pihak yang terkait praktikum Geomagnet dalam
melakukan percobaan dan penyelesaian laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Telford, W.M. 1976. Applied Geophysics. Cambridge
University Press: London.
[2] Santoso, Djoko. 2002.
Pengantar Teknik Geofisika.
Penerbit ITB: Bandung
[3] Blakely, R.J. 1995. Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications. Cambridge University Press: London.
[4] Shuey, R.T., Pasquale,
AS. End correction in magnetic profile Geophysics,
Volume 38, No.3, 507-512.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar