Pengertian
Sound Level Meter
Sound Level Meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
berapa frekuensi/berat suara yang akan ditampilkan pada dB-SPL. 0.0 dB-SPL
adalah ambang pendengaran, dan sama dengan 20uPa (micropascal). Semua Sound
Level Meter (SLM) memiliki fitur pengukuran kondensor mikrofon
omnidirectional, preamp mic, jaringan pembobotan frekuensi, rangkaian
detektor RMS, layar pengukuran, AC dan DC output yang digunakan untuk merekam.
Banyak SLM memiliki set yang sama dari pengaturan pengguna, termasuk pemilihan
jangkauan SPL, filter pembobotan A dan C, respon detektor lambat dan cepat, dan
minimum atau maksimum SPL.
Kisaran
SPL tergantung pada keseimbangan antara mengurangi the preamp noise
level dan mengukur berbagai tingkat tekanan suara. Sebagian
besar ukuran SLM secara umum tersedia dari sekitar 30-130 dB-SPL dan lakukan
dalam rentang 3-4.
SLM
yang lebih terdepan dan mahal memiliki fitur mikrofon yang dapat dilepas, 1-octave
and/or 1/3-octave filter sets, filter bobot tambahan termasuk B, D dan
datar atau Linear (tanpa filter), opsi tambahan respon detektor (Impulse and
Peak) dan data logging atau penyimpanan (baik on-board, sebagai file
komputer atau keduanya).
Hampir
semua SLM dirancang dan ditetapkan untuk melakukan salah satu dari empat
tingkat standar internasional akurasi:
Berdasarkan
gambar di atas, toleransi ini berada pada 1 kHz, frekuensi kalibrasi standar
untuk pengukuran SPL. Dalam rangka untuk menjamin kerataan SLM ada toleransi
tambahan yang ditentukan untuk berbagai frekuensi dan mikrofon juga.
SLM
Kelas-0 bekerja untuk mengkalibrasi SLMs lain dan dapat digunakan untuk
pengukuran kebisingan presisi yang sangat tinggi di ruang kontrol dan / atau
untuk penelitian akademis.
SLM
Kelas-1 dan Kelas-2 yang paling banyak digunakan oleh acousticians,
profesional sound system, desainer industri / produsen dan peneliti di
akademisi dan pemerintah. Pengukuran yang dilakukan dengan tingkat akurasi ini
umumnya diterima sebagai bukti dalam penyelesaian sengketa hukum. Sedangkan SLM
Kelas-3 dibatasi untuk noise survey meters dan dosimeter.
Mengapa
perlu Sound Level Meter?
Jawaban
sederhananya, mengapa perlu menggunakan SLM adalah untuk mengetahui apa yang
terjadi. Pengukuran SLM juga dapat digunakan untuk memverifikasi persis berapa
banyak tingkat suara telah berubah. Siapapun yang terlibat dalam pekerjaan
sound system menyadari bahwa ada masalah yang sedang berlangsung dan
peningkatan masalah tingkat volume yang dihasilkan dalam performance public,
dan khususnya, dalam penguatan musik pop.
Bagamana
cara menggunakan Sound Level Meter?
Dalam
mengukur tingkat kebisingan di lokasi instalasi, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan. Jika mengukur tingkat kebisingan dari ruang rak, misalnya,
pastikan bahwa SLM diposisikan jauh dari dinding, lantai dan pembatas besar
lainnya. Level sinyal untuk kebisingan jarang menjadi masalah bagi pengukuran
sistem loudspeaker karena kita dapat mengubah suatu sistem menjadi lebih
meningkat, jauh dari tingkat kebisingan.
Tapi
ketika mengukur kebisingan dari suatu loudspeaker atau dari mixing console,
power supply atau dari suara umum lainnya seperti sistem HVAC, penyedot
debu, alat-alat listrik, dll, kebisingan yang tidak diinginkan harus minimal 10
dB-SPL lebih rendah dari kebisingan yang diukur. Juga jangan lupa bahwa
pengukuran tidak beranotasi (“00.0 dB-SPL”) akan ditafsirkan datar (tidak berimbang).
SLM measurement merupakan Suatu perangkat alat
uji untuk mengukur tingkat kebisingan suara, hal tersebut sangat di perlukan
terutama untuk lingkungan industri, contoh pada industri penerbangan dimana
lingkungan sekitar harus diuji tingkat kebisingan suara atau tekanan suara yang
ditimbulkannya untuk mengetahui pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar.
SOUND LEVEL METER saat
ini memiliki standarisasi international dengan standar EC 61672:2003. Ada beberapa faktor
yang menjadi pengaruh dalam pengukuran menggunakan sound level meter ini hal
tersebut membuat gelombang suara yang terukur bisa jadi tidak sama dengan nilai
intensitas gelombang suara sebenarnya. faktor tesebut sbb :
Adanya angin yang bertiup dari berbagai arah menyebabkan tidak akuratnya
nilai yang terukur oleh SOUND LEVEL METER
Pengaruh kecepatan angin membuat nilai intensitas
suara yang terukur tidak sesuai dengan intensitas suara dari SOUND LEVEL METER
Posisi tempat pengukuran yang terbuka seperti
disekitar yang banyak tumbuhan dimana suara yang di uji banyak diserap oleh
tumbuhan sehinnga pengukuran tidak maksimal.
dari beberapa faktor tesebut diketahui bahwa
perjalanan suara berpengaruh dengan benda sekitar yang menyerap suara.
Berikut ini adalah beberapa alat uji SOUND LEVEL METER untuk
mengukur kebisingan suara yang memiliki kualitas terpercaya sehingga data yang
di dapatkan sangat akurat.
Bila anda memiliki pertanyaan atau permasalahan
terkait dengan SOUND LEVEL METER jangan ragu untuk segera
menghubungi kami dan kami akan senang hati dapat membantu anda.
Sound Level
Meter adalah mediator perangkat untuk mengukur kebisingan,
Kebisingan sendiri didefinisikan sebagai "suara yang tak dikehendaki,
misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara, musik dsb, atau yang
menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup. (JIS Z 8106
[IEC60050-801] kosa kata elektro-teknik Internasional Bab 801: Akustikal dan
elektroakustik)". Jadi dapat disimpulkan bahwa kebisingan adalah
bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan,
kenyamanan serta dapat menimbulkan ketulian, nah untuk mengetahui intensitas
bising di lingkungan kerja, digunakanlah Sound Level meter dengan
mekanisme kerjanya apabila ada benda bergetar, maka akan menyebabkan terjadinya
perubahan tekanan udara yang dapat ditangkap oleh alat ini, selanjutnya akan
menggerakan meter penunjuk.
Kenapa Sound Level Meter di perlukan untuk mengukur kebisingan suara pada industri?
Karena kita tahu bahwa kebisingan
akan mempengaruhi kinerja dari tenaga kerja pada industri tersebut, karena
kebisingan menyebabkan berbagai gangguan terhadap tenaga kerja, seperti
gangguan fisiologis, gangguan psikologis,gangguan komunikasi dan ketulian,atau
ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan auditory, misalnya gangguan
terhadap pendengaran dan gangguan non auditory seperti komunikasi terganggu,
ancaman bahaya keselamatan, menurunnya performance kerja, kelelahan dan stress.
Diharapkan dengan menggunakan Sound level meter akan memberikan solusi bagi
keselamatan tenaga kerja industri karena dengan mengetahui tingkat ukur seberapa
besar intensitas suara yang didapat maka akan mendapatkan system proteksi ke
tenaga kerja yang baik dan benar. Berikut merupakan alat pelindung pendengaran
atas gangguan kebisingan, Alat pelindung diri yang dipakai harus mampu
mengurangi kebisingan hingga mencapai level TWA atau kurang dari itu, yaitu 85
dB.
Ada 3 jenis alat pelindung
pendengaran
yaitu :
- sumbat telinga (earplug), dapat mengurangi kebisingan 8-30 dB. Biasanya digunakan untuk proteksi sampai dengan 100 dB. Beberapa tipe dari sumbat telinga antara lain : Formable type, Costum-molded type, Premolded type.
- Tutup telinga (earmuff), dapat menurunkan kebisingan 25-40 dB. Digunakan untuk proteksi sampai dengan 110 dB.
- Helm (helmet), mengurangi kebisingan 40-50 dB
SOUND LEVEL METER measurement merupakan Suatu perangkat alat
uji untuk mengukur tingkat kebisingan suara, hal tersebut sangat di perlukan
terutama untuk lingkungan industri, contoh pada industri penerbangan dimana
lingkungan sekitar harus diuji tingkat kebisingan suara atau tekanan suara yang
ditimbulkannya untuk mengetahui pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar.
SOUND
LEVEL METER saat ini memiliki standarisasi international dengan
standar EC 61672:2003. Ada beberapa
faktor yang menjadi pengaruh dalam pengukuran menggunakan sound level meter ini
hal tersebut membuat gelombang suara yang terukur bisa jadi tidak sama dengan
nilai intensitas gelombang suara sebenarnya. faktor tesebut sbb :
Adanya angin yang bertiup dari berbagai arah
menyebabkan tidak akuratnya nilai yang terukur oleh SOUND
LEVEL METER
Pengaruh kecepatan angin membuat
nilai intensitas suara yang terukur tidak sesuai dengan intensitas suara dari SOUND
LEVEL METER
Posisi tempat pengukuran yang
terbuka seperti disekitar yang banyak tumbuhan dimana suara yang di uji banyak
diserap oleh tumbuhan sehinnga pengukuran tidak maksimal.
dari beberapa faktor tesebut
diketahui bahwa perjalanan suara berpengaruh dengan benda sekitar yang menyerap
suara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar