Selasa, 11 November 2014

Essay Polarimeter



POLARIMETER

Terdapat dua sumber cahaya yaitu cahaya polikromatis dan cahaya monokromatis. Perbedaan antara cahaya polikromatis dan cahaya monokromatis dapat dilihat dari contoh berikut ini. Cahaya monokromatis contohnya adalah cahaya laser dan cahaya polikromatis contohnya adalah lampu dan cahaya matahari. Sumber cahaya monokromatis terdiri dari satu panjang gelombang. Sedangkan sumber cahaya polikromatis terdiri dari banyak panjang gelombang. Yang menarik dari cahaya yaitu cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang terdiri dari gelombang listrik dan gelombang magnetik. Selain itu, cahaya juga dapat terpolarisasi. Polarisasi adalah suatu peristiwa penyearahan arah getar gelombang menjadi sama dengan arah getar polaroid dengan cara menyerap gelombang yang memiliki arah getar yg berbeda dan meneruskan gelombang dengan arah getar yang sama dengan polaroid. Karena gelombang listrik memiliki arah getar yang sama dengan polaroid, maka gelombang listrik tersebut dapat diteruskan. Namun gelombang magnetik memiliki arah getar yang berbeda dengan polaroid sehingga gelombang magnetik tersebut dapat terserap. Pada kehidupan sehari-hari ada zat-zat tertentu yang dapat memutar arah putar bidang polarisasi yang disebut zat optis aktif. Zat optis aktif adalah zat-zat yang dapat memutar arah putar bidang polarisasi. Jika suatu gelombang melewati suatu zat optis aktif, maka gelombang tersebut akan dibelokan. Namun peritiwa ini sulit diamati dengan kasat mata. Maka dibuatlah suatu alat yang dinamakan polarimeter. Polarimeter digunakan untuk mengamati seberapa jauh suatu gelombang diputar oleh zat optis aktif. Polarimeter itu sendiri terdiri dari sumber cahaya monokromatis atau biasanya digunakan sumber cahaya natrium, kemudian terdapat lensa cembung di depannya lalu polarisator, tabung yang berfungsi untuk menyimpan larutan zat optis aktif, kemudian analisator dan lensa cembung kedua. Semuanya diletakan secara tersusun. Kemudian cahaya bisa diamati. Prinsip kerjanya yaitu ketika sumber cahaya dinyalakan dan melewati lensa cembung yang berfungsi untuk mensejajarkan cahaya yang datang, kemudian diteruskan melewati polarisator sehingga terpolarisasi dan diteruskan melalui zat optis aktif kemudian melewati analisator hingga sampai di lensa cembung kedua, dan baru kemudian cahaya tersebut dapat diamati oleh pengamat. Yang menarik pada hal ini, ternyata pada zat optis aktif tersebut gelombangnya dibelokkan. Karena gelombang yang melewati polarisator hanya gelombang listrik saja, maka ketika melewati zat optis aktif gelombang tersebut akan dibelokkan. Setelah itu analisator bekerja untuk mengetahui seberapa jauh gelombang tersebut dibelokkan. Sehingga cahaya dapat teramati oleh pengamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar